19 (Cerpen by rifqi naufal sutikno)
19
23-04-2021
menceritakan
seseorang Dari masa lalu Menjelahjah ke masa depan, Yang terjadi di masa depan
bukanlah masa depan yang manusia pikirkan yaitu berkembang nya teknologi dan
kebahagiaan, Dunia semakin berantakan dan kacau, dan hanya seorang lelaki yang
akan menyelamatkan dunia kegelapan tersebut menjadi cahaya dengan mengubah
Seorang Anak Gadis menjadi lebih baik.
Tahun sebelum terjadi
Pandemi virus yang tak diketauhi, adalah tahun yang sangat menyenangkan dan
Normal untuk manusia yang berada di negara nya masing-masing, seseorang sangat
suka beraktifitas di luar, Dimana mereka berolahraga bersenang senang dan apa yang mereka mau tentang
kebahagiaan itu bebas, kemudian Ada seseorang yang beranama Dirna yang anak
biasa-biasa saja, dia suka bergaul dan bermain dengan sahabat nya.
Sekolah adalah tempat
dimana Kita mencari ilmu yang kita belum ketahui, peran guru adalah hal penting
buat masa depan Anak-anak untuk yang terbaik, Dirna Adalah anak SMA yang penuh
semangat Untuk sekolah, diri nya mempunyai temen dekat yang bernama irfan, dirna
dan Irfan sudah berteman sejak Kecil sampai sekarang mereka sekelas di bangku
di SMA.
Dirna berada di sebelah
kursi irfan, dan mereka mereka duduk berdekatan untuk mengobrol.
“Dir, lu entar Main ga
pas pulang sekolah?” kata irfan dengan menanyakan kepada Dirna.
Dirna yang sedang duduk
di kursi sambil membaca buku, kemudian menoleh ke arah Irfan.
“ha?, nggak dulu Fan,
gw ada tugas sekolah”
“alah kerjaan mulu lu Dirna, kali-kali main gitukan ama gw sama yang lain di lapangan.”
Dirna yang mendengarkan
hal tersebut langsung membalas perkataan Irfan.
“yaelah, emang kita
anak kecil fan?, kita harus berpikir dewasa Fan, untuk ke depan nya”
Dan kemudian Suara
‘bel’ sudah di bunyikan, kini mereka akan belajar kembali seperti biasa, Yang
pasti nya seorang Guru sangat Semangat mengajari murid-murid nya, dan
murid-murid juga memperhatikan sampaian pembelajaran dari guru, jam pelajaran
pun berjalan,dan tiba akhir nya Jam yang sudah di tunggu-tunggu oleh murid,
yaitu jam pulang, akhirnya sudah di ‘bunyikan’ Murid-murid bersiap-siap untuk
pulang, dan mereka berdoa untuk perjalanan pulang dengan aman.
Saat keluar kelas lagi-lagi Irfan mengajak Dirna untuk
bermain bersama nya.
“Dirna, lu jadi ga main ama Gw?” kata Irfan dengan mengajak Dirna lagi.
“yeh, gw lagi ga bisa, apa lagi Gw lagi ada kerjaan
di perpustakan sekolah”
“ohh yasudah, kapan-kapan lagi ya”
“iya, kapan kapan lagi”
Kemudian Dirna dan Irfan berpisah di depan Pintu
kelas, Dirna karena diri nya suka membaca karena itu dia menuju ke ruang
perpustakaan dan sambil belajar, ketika masuk dirna mencari buku yang pantas
untuk diri nya menikmati Di perpustakan tersebut dan juga pembelajaran yang
akan ada di hari esok.
“hmmm buku mana ya yang bagus, oh ya besok
pembelajaran B.indo ya” kata Dirna sambil mencari buku di perpustakaan.
Pas Dirna mencari buku, kemudian diri nya menemukan
Apa yang ia mau baca.
“nah kaya nya ini bagus” kata Dirna yang menemukan
buku yang ia ingin baca.
Tapi pas mau ambil dari buku tersebut tidak sengaja
terjatuh dan kemudian di balik buku tersebut, ia melihat buku yang berjudul 19, hal tersebut membuat Dirna penasaran
dengan buku tersebut.
“sembilan belas?”
Dirna menoleh kiri kanan dengan kebinggungan, karena
buku itu terlihat sangat tua dan berdebu, Dirna mengambil buku itu dan sambil
mencari buku yang ia baca, saat sudah mendapatkan buku yang ia baca, Dirna pun
mencari tempat duduk untuk membaca. Setelah menemukan yang kosong dirna pun
duduk dan menyimpan buku buku yang ia ambil, dan orang yang di sebalh Dirna sangat terheran melihat buku yang di bawa Dirna sangat banyak, orang itu bertaya
kepada Dirna.
“nak, kenapa kau membawa buku itu sangat banyak?”
ucap kata orang itu kepada dirna.
Dirna yang baru saja menaruh buku nya langsung
menoleh kepada orang tersebut, dan menjawab pertanyaan orang itu.
“ohh ya pak, ini cuman kebiasaan saya suka membaca
buku”
“ohh, semangat ya untuk masa muda” kata orang itu
dengan tersenyum kepada Dirna.
“iya pak makasih”
Kemudian saat sudah ia meletakan Buku yang ia ingin baca
di sebelah nya, Dirna penasaran dengan buku itu, kemudian Dirna melihat
belakang dari buku tersebut.
“menceritakan seseorang Dari masa lalu Menjelahjah
ke masa depan, Yang terjadi di masa depan bukanlah masa depan yang manusia
pikirkan yaitu perkembangan teknologi dan kebahagiaan, ternyata Dunia semakin
berantakan dan kacau, dan hanya seorang lelaki dan adik perempuan tersebut yang
akan menyelamatkan dunia kegelapan tersebut menjadi cahaya.”
Dirna merasa sangat sedikit tertarik dengan buku
itu, saat Dirna ingin buka buku itu, saat berada di halaman pertama tertulis “Kesalahan
Manusia” Dirna sangat kebinggungan saat melihat tulisan itu di halaman pertama,
kemudian ia membuka di halaman selanjut nya dan di sebelah kiri kertas
bertulisan “di sebuah kota” dan di
sebalah kanan nya bertulisan “Secara Tiba”, dengan penasaran Dirna membuka
halaman selanjut nya, dan sebelah kiri kertas bertulis “Dilahirkan dari
keburukan” dan kertas kanan nya bertulisan “Dan bumi menjadi Berantakan.”
Dirna merasa binggung dengan buku tentang Sembilan belas ini dan merasa tidak
ingin melanjutkan lagi, tapi karena sifat penasaran Dirna yang ingin tau, akhir
nya ia lanjut membuka halaman dari buku itu, dan halaman selanjut nya di bagian
kiri bertulisan “Gadis itu” dan kertas sebelah kanan nya bertuliskan “menginginkan……”
Dirna saat membuka halaman selanjut nya berisi
kosong, saat Dirna membuka halaman selanjut nya kosong dan kosong, Dirna pun
memeriksa sampai Habis dan ternyata kosong, Dirna mengatakan di dalam hati nya.
“ha?, kenapa
kosong?, aku masih penasaran dengan selanjut nya!”
Kemudian Dirna melihat judul buku di depan, yang sebelum nya terulis Sembilan belas
berubah menjadi Gambar Bumi yang berantakan, dan seketika keluarlah sebuah
Cahaya lingkaran yang kecil dari buku itu dan membuat Dirna terkejut saat
melihat cahaya itu terbang-terbang kemana-mana, kemudian Cahaya tersebut
memasuki Hati Dirna dengan cepat.
“Ha!? kenapa cahaya itu memasuki jantung ku!?” kata
Dirna dengan panic dan heran.
Kemudian entah suara dari mana yang tiba-tiba muncul
di telinga Dirna.
“selamat Sore Dirna”
“AHH!!” Dirna terjatuh dari kursi saat diri nya
mendengar hal tersebut dengan mendadak.
“si-siapa Itu!?”
“saya adalah cahaya pertunjuk,,panggil saya sina, yang
akan menujukan jalan yang baik untuk mu Dirna.”
Kemudian Dirna berdiri dengan perlahan ,tapi yang
aneh nya semua pembaca yang berada di perpustakaan hanya terlihat biasa saja
dan tidak terlihat memperdulikan Dirna yang terjatuh,hal tersebut membuat Dirna
kebinggungan dan kemudian Dirna duduk seperti semula di kursi nya.
Kemudian secara tiba-tiba cahaya itu mengatakan lagi
kepada dirna.
“kau sangat binggung yaa?”
“bagaimana kau tau soal kebinggungan ku soal ini
semua?” kata Dirna merasa binggung.
Sina itu berkata.
“itu karena saya memasuki hati anda, dan mengetahui
apa yang anda rasakan” jawab kata sina.
“jadi, mereka semua ini kenapa?”
Dengan cepat, cahaya itu berkata.
“itu karena saya menggunakan sihir”
Dirna terkejut karena cahaya yang ia masuk kedalam
hati nya mempunyai kekuatan sihir, Dirna menanyakan lagi kepada cahaya itu.
“sihir apa yang kamu punya?”
Sina menjawab.
“sihir bermacam-macam”
Suara Sina terdengar seperti suara Gadis yang Dirna
dengar di kuping nya, saat dirna terdiam sendiri, Sina mengatakan kepada Dirna.
“Dirna, kau membuka buku yang berjudul Sembilan
belas?”
“iya betul” kata Dirna.
“mau kah kau mengubah masa depan yang Gelap menjadi
sebuah cahaya?”
Saat itu Dirna mengkeluarkan ekpresi kebinggungan
nya.
“mengubah?”
“ya,hanya kau yang bisa mengubah masa depan Dirna,
ku mohon, umat manusia di masa depan sangatlah berantakan karena suatu wabah
yang membuat mereka tersiksa, Tolong Dirna, selamatkan mereka”
Dirna hanya terdiam dengan memikirkan untuk kedepan nya harus bagaimana, ia
sangat binggung untuk memilih apa yang Dirna mau, antara menolak dan terima.
“hanya diriku?” ucap kata Dirna.
“ya hanya seorang dirimu Dirna”
“sial ini pilihan sulit” kata Dirna di dalam Hati
nya.
Dirna berpikir sangatlah lama dan ragu ragu-ragu
jalan mana yang ia akan pilih untuk kedepan nya, setelah lama-lama berpikir
Akhir nya Dirna memilih untuk.
“baiklah aku akan menerima untuk pergi ke masa depan
dan mengubah untuk menjadi lebih baik lagi”
Dirna memilih ke masa depan untuk mengubah segala
nya untuk menjadi lebih baik lagi, saat Dirna berkata seperti itu, Sina pun
langsung mengatakan kepada dirna.
“baiklah kalau begitu, sebelum ke masa depan,kamu
harus mengikuti arahan jalan dari ku, dan berhati-hatilah.”
“Kenapa sina?”
“ketika keluar dari rumah, berhati-hati untuk tidak
tertangkap oleh polisi”
“tertangkap polisi?” kata Dirna dengan binggung.
Kemudian Sina membuka suatu portal berwarna biru dan
membikin sebuah lingkaran,hanya Dirna sajalah yang bisa melihat lingkaran biru
itu dan semua orang sibuk dengan baca , saat ingin buka portal itu, sina mengatakan kepada dirna.
“bersiaplah”
Sina langsung
membuka portal tersebut dengan suara nya sangat besar, saat itu Mata dirna di
tutup saat Sina membuka portal, dan perlahan-lahan membuka mata nya, dan
melihat suatu tempat yang Dirna kenal, yaitu rumah nya sendiri tetapi sangat
gelap,
“masuklah” kata sina dengan menyuruh Dirna masuk.
Dirna yang sedikit ketakutan langsung merasa
ragu-ragu untuk memasuki portal yang Sina bikin, kemudian Dirna menanyakan
kepada sina.
“sina,akan
kah ini aman untuk di masuki?”
Kemudian Sina menjawab pertanyaan Dirna.
“sudah masuk aja, semua nya akan baik-baik saja”
Saat itu Hati Dirna menyala berwarna putih, dan
Dirna seperti di gerakan oleh Sina untuk memasuki portal itu dengan kencang ,
Dirna yang merasa di Gerakin sama Sina, ia terkejut.
“eh!?,ahhhh!!!!”
Saat Dirna masuk ke portal itu, ia langsung terjatuh
di lantai, Dirna langsung menghadap ke
depan dan melihat kiri kanan.
“lah, kenapa ini di kamar?”
Ternyata Dirna berada di kamar nya sendiri dengan keadaan gelap dan computer
nya yang menyala, perlahan-lahan Dirna berdiri dan sambil melihat kamar nya
yang berantakan dan buku-buku terjatuh.
“Dirna, sekarang kau ada di kamar mu”
Sina yang secara tiba-tiba bicara membuat Dirna
kaget.
“AHH!, iya aku tau Sina, di gambaran dimensi mu
adalah ruang tamu, tapi muncul di kamar ku”
“iya maaf Dirna, memang seperti itu”
Kemudian Dirna berjalan ke tempat computer nya dan
melihat computer tersebut yang menyala.
“waw, ternyata diriku di masa depan membuat banyak
sekali cerita”
Saat Dirna sedang melihat-lihat di Komputer nya, ada
satu video yang muncul di galeri computer tersebut, video itu berjudul
“berhati-hati”
“berhati-hati?, maksud nya apa ya?” kata dirna
dengan penasaran.
Saat di buka video itu, berisi sebuah demo, dan
orang-orang semakin marah, ada sebuah virus mematikan, pemerintah sudah
menerapkan peraturan protokol kesehatan, tapi warga tetap tidak mematuhi protokol
kesehatan, dan hal ini membuat polisi tegas, kemudian semua pelajar depresi
dengan sekolah nya, banyak yang bunuh diri, rakyat tidak boleh keluar ketika
ada virus itu, dan terjadi demo dimana-mana,semua ini membuat Dirna binggung
apa yang terjadi pada dunia ini.
“semua nya kacau”
Kemudian Sina mengatakan kepada dirna.
“ya, Dirna aku akan mengasih mu sebuah Tanda lokasi
untuk kamu datangi ke lokasi tersebut.”
Kemudian perlihatan Dirna langsung ada sebuah tanda
biru yang harus ia datangi ke tempat yang sudah di siapkan oleh sina.
“terimakasih sina”
Kemudian sebelum berangkat ia mengecek Hp nya yang
berada di kantong celana, saat sudah di ambil HP nya, saat HP tersebut menampilkan
suatu layar.
“ha?, tahun
dua ribu dua Sembilan?”
Dirna memasuki kehidupan di tahun dua ribu dua lima dan
itu sangat jauh dari tahun dirna berada.
“sangat jauh sekali tertapar nya dari tahun dua ribu
dua belas ke dua ribu dua lima
Setelah itu dirna mengecek pesan chat di Hp nya, ia
mencari nomor Irfan yang ia simpan di Hp nya, di tempat chat irfan, Dirna
langsung menulis pesan kepada Dirna soal kabar nya bagaimana, setelah di tulis,
jawaban irfan adalah.
“halo Dirna, ini ibu nya Irfan, kenapa secara tiba-tiba
kamu menanyakan kabar almarhum irfan?”
Dirna saat membaca“Almarhum” diri nya terkaget ketika
itu, kemudian Dirna menanyakan lagi kepada orang tua Irfan.
“ bu, emang irfan kenapa bu?”
Saat menunggu sedikit lama dari balesan sang ibu nya
irfan, akhirnya ibu nya irfan menjawab pertanyaan Dirna.
“kamu sudah lupa ya Dirna, Irfan meninggal karena
dia bunuh diri”
Lagi-lagi Dirna di kejutkan dengan Irfan yang bunuh
diri di tahun ini, menurut ia tidak percaya kalau Irfan bunuh diri karena
depresi, Dirna mengingat video yang ada di computer nya,murid-murid depresi,
kemudian Dirna bersiap diri untuk mengubah dunia kelam ini menjadi terang.
“aku berjanji, akan mengubah dunia ini menjadi lebih
baik lagi”
Kemudian Dirna keluar dari kamar nya, dan melihat
semua ruang tamu nya yang sangat gelap,
lampu pun mati dan tidak bisa di nyalakan, saat itu Dirna melihat sebuah
pintu rumah nya, ia berjalan menuju pintu rumah nya, saat di buka, angin sangat
kencang saat memasuki rumah Dirna, dan Dirna pun melindungi diri, saat membuka
mata nya lagi, saat itu terlihat jelas rumah warga sangatlah gelap, dan
terlihat kota-kota sangat gelap dan keadaan cuaca sedang mendung gelap
“apa-apaan ini?” kata Dirna dengan melihat keadaan
yang mendung.
Kemudian Sina mengatakan kepada Dirna.
“Dirna, pakailah sebuah masker yang ku buat, ini
buat dirimu bisa berlindung dari virus, dan
Hand Sanitizer”
Kemudian Sina mengkeluarkan masker dan Hand
sanitizer di depan Dirna, dan dirna mengambil kedua barang tersebut yang sudah
di siapkan Sina, Dirna menanyakan kepada Sina.
“sina, apa itu Hand Sanitizer?”
Sina dengan cepat menjawab.
“Hand sanitizer itu adalah penyemprot untuk di
tangan mu, kalau kamu abis memegang suatu benda, maka semprot lah tangan mu,
karena virus itu adalah penyebar dari manusia yang memegang suatu benda”
Dirna paham perkataan dari Sina, kemudian Dirna
langsung menggunakan masker nya dan Hand sanitizer ia semprot ke tangan nya dan
menaru di kantong celana nya, saat keluar dari rumah, ia mengikuti tanda yang
sudah di siapkan Sina untuk pergi ke lokasi tersebut, saat berjalan menuju
kota, Dirna tidak sama sekali melihat warga yang jalan-jalan di luar.
“kenapa tidak ada seseorang sama sekali?”
Sina menjawab.
“itu karena pemerintah menyuruh warga nya untuk
tetap di rumah, demi keselamatan mereka semua, tapi saat mereka di rumah, warga
akan ke habisan makanan dan pasti nya yang disalahkan pemerintah.
Saat lagi berjalan, secara tiba-tiba sina
mengatakan.
“Dirna sembunyilah di tempat sampah itu.” Kata sina
dengan mendadak.
Dirna dengan kebinggungan apa yang di katakana sina
untuk sembunyi di tempat sampat itu, kemudian Dirna menanyakan apa yang sina
suruh.
“emang kena-“
Kemudian mulut dirna di tutup oleh sina, dan di
gerakan tubuh nya dengan sina untuk sembunyi di sampah, saat sembunyi di
sampah, ada mobil polisi yang berkeliaran seperti sedang berpatroli, saat mobil
itu sudah lewat, akhir nya mulut Dirna bisa ngomong lagi.
“Sina ada apa?”
“maaf Dirna, karena sekarang warga-warga tidak boleh
keluar, akan bahaya ketika keluar bertemu polisi, sebaiknya aku akan
mengkeluarkan portal kecil menuju kota”
Sina mengkeluarkan portal kecil yang berada di
belakang Dirna, kemudian Dirna mengatakan di dalam hati nya.
“kenapa ga dari tadi sina” kata dirna di dalam hati nya.
“maaf Dirna.”
“EH!?”
Kemudian Dirna masuk ke portal tersebut, dan setelah
masuk, Dirna terjatuh lagi dari portal bikinan sina.
“sina, kau ini suka melihat ku terjatuh?”
“maaf dirna.” Ucapkata Sina.
Kemudian saat dirna melihat sekeliling, ia berada di
tempat lorong kecil, , saat Dirna melangkah ke ujung lorong, ia melihat
gedung-gedung besar yang gelap dan
jalanan yang tidak ada lampu sama sekali, dan melihat kebakaran papan di jalan,
kemungkinana itu adalah sisa demonstrasi, Dirna menanyakan kepada Sina.
“Sina”
“ya?”
“kita berada di mana?” ucaptakata Dirna .
Sina menjawab.
“kita berada di kota JAKARTA yang gelap ini”
“ha?”
Saat itu Dirna menoleh kiri dan kanan, berwaspada
dari polisi yang sedang berpatroli, dan secara diem-diem dirna berjalan ke
lokasi yang sudah sina siapkan, saat sudah ingin mendekati lokasi yang di
siapkan oleh sina, Ternyata Lokasi tersebut berada di lorong juga, tapi saat
dirna ingin masuk ia melihat sebuah arwah-arwah berwarna hijau yang keluar dari
lorong itu, saat memasuki lorongan, banyak sekali tulisan seperti kemarahan,
depresi, perintah, kesusahan, semua akan kena, kerumunan, lima puluh persen.
Perkataan-perkataan itu di ulangi dan ulangi terus
dan menerus, dan tembok-tembok dipenuhi tulisan itu, saat Dirna memasuki
lorongan itu, semakin lama semakin gelap dan terdengar suara tangisan seorang
anak, suara tersebut seperti suara wanita menangis.
“wanita menangis?”
Saat semakin dekat, wanita itu terlihat jelas,
sedang menangis sembari duduk, Dirna ingin menyapa wanita gadis itu dengan
baik.
“Hai, kenapa kamu bersedih?”
Anak gadis itu seketika perlahan-lahan tidak
mengkeluarkan suara tangisan nya, dan anak gadis itu membuka mata nya dan melihat Dirna, mata gadis
itu berwarna hijau terang, gadis itu bertanya.
“kamu, kamu siapa?” ucap kata adik gadis itu.
Dirna menjawab dengan membuka masker nya.
“aku Dirna, yang akan menolong” ucap kata dirna
dengan tersenyum kepada adik gadis tersebut.
Kemudian gadis itu berkata.
“menolong?”
“ya menolong kamu, disini seperti nya sudah tidak
aman, aku akan membawa kamu ke tempat aman”
perlahan-lahan gadis itu mulai berdiri, dan berjalan ke arah dirna dengan kaki
yang terseret-seret.
Anak Gadis itu bermata hijau terang dan memiliki
rambut yang hijau gelap, Gadis itu bertatapan dengan Dirna, kemudian Anak gadis
itu mengatakan.
“Cervia…” kata anak gadis itu.
“Cervia?” ucap kata Dirna.
Gadis itu mengangguk, dan mengatakan lagi.
“Cervia Sebilasti”
Dirna terkejut mendengarkan hal tersebut, dan bertanya.
“itu nama kamu?”
Gadis itu menjawab.
“ya, itu nama aku”
Menurut dirna itu adalah nama yang bagus, antara
nama yang dari luar negeri dan dalam negeri, Dirna menoleh ke belakang, dan
melihat ujung lorong, dan kemudian pandangan Cervina.
“jadi, karena kita sudah perkenalkan diri, cervia,
kamu mau ikut dengan ku?” kata dirna dengan mengulurkan tangan kanan nya ke
Cervia.
Cervia pun mengangguk dan tangan kanan cervia
memegang Tangan kanan Dirna yang sedang mengulurkan nya.
“Baiklah, mohon bantuan nya Dirna” kata Cervia.
Dirna tersenyum kepada cervia dan menjawab.
“mohon bantuan nya juga Cervia”
Kemudia mereka berdua berjalan bersama sambil
menggandengkan tangan, saat sudah berada di ujung lorong, sina mengatakan
kepada dirna.
“dirna, akan ku kasih sebuah tembus pengliatan, biar
kau lebih mudah melihat polisi nya berada di mana.”
Dirna menjawab.
“terimakasih Sina” .
Saat Dirna melihat kiri kanan, memang banyak polisi
dimana-mana, tapi saat Dirna ingin bergerak.
“oh ya , sina itu siapa?” ucapkata Cervia.
Dirna yang awal nya ingin bergerak, langsung terdiam
saat Cervia bertanya dan kemudian Dirna menoleh ke arah cervia yang berada di
belakang nya.
“ohh sina ya, nanti deh aku ceritain di rumah ku”
kata dirna dengan tersenyum.
Cervia hanya menatap Dirna saja dan menjawab.
“oke”
Saat Dirna sudah begerak dengan perlahan-lahan,
Dirna tidak sengaja menyenggol suatu kaleng botol dan kemudian kaleng botol itu
terjatuh yang membuat suara sangat kencang, Sina mengatakan.
“Dirna Larilah”
Dirna langsung menoleh ke cervia, dan menggendong cervia
untuk cepat lari nya, saat Dirna lari, ia di panggil oleh polisi.
“Hei! Berhenti!” kata polisi itu yang melihat Dirna
berlari.
Saat berlari, sina mengatakan kepada Dirna.
“Dirna, pakailah jalan pintas ku yang sudah ku
siapkan”
“Oke!!”
Dirna pun di kasih penglihatan sebuah jalan yang
sudah disiapkan Sina, Dirna lari sekuat tenaga sambil menggendong Cervia, saat
mulai mendekati portal, mereka di jegat oleh polisi yang sudah siap membawa
senjata.
“Berhentilah anak muda!”
Dirna dengan terpaksa berhenti , kemudian Dirna
mengatakan dengan pelan.
“Sina, ini harus bagaimana?” kata Dirna dengan waspada.
Tapi sina tidak menjawab seperti biasa nya, Dirna
terbinggung oleh terdiam nya sina, yang biasa nya selalu merenspon tapi dengan
keadaan darurat ini, ia tidak sama sekali merenspon, pak polisi itu berkata.
“menyerahlah, kalau tidak kau bakal di tembak dari
hitungan ke satu sampai tiga.”
“Sina!?, oi sina”
“satu”
Dirna terlihat panik, ia selalu memanggil sina saat
keadaan darurat.
“sina, oi kenapa kau tidak jawab!?”
“Dua”
“Sina ku mohon!!” kata Dirna yang sudah tergelisah
“Tii-“
Saat polisi itu ingin mengatakan Tiga, Dirna sudah
pasrah dan menutup mata nya, tapi tidak bagi Cervia.
“Tidurlah” ucap kata cervia.
Semua polisi yang menjegat Dirna dan cervia, semua
nya mendadak tertidur di tempat nya masing-masing, pak polisi yang ingin
mengatakan Tiga, ia tidak sempat dan tertidur juga, terkecuali Cervia dan
Dirna, Dirna yang sudah pasrah, terkejut mendengarkan suara senjata yang jatuh,
dan ia perlahan-lahan membuka mata nya lagi.
“Lah, kenapa?” kata dirna dengan binggung.
Kemudian Cervia berkata.
“Cepat Dirna, kita harus melarikan diri.” Kata
cervia sambil melihat polisi yang tertidur.
“baik!”
Kemudian Dirna berlari menuju lorong yang pertama
kali dirna sampai di kota, dan memasuki portal kecil tersebut dengan meloncat
ke arah portal nya, saat sampai di perumahan desa, Mereka berdua mendarat di
tempat sampah lagi.
“ukh ukh, kau baik-baik saja Cervia?” kata Dirna
dengan khawatir dengan keadaan cervia.
“iya aku baik-baik saja, dan tempat ini sangatlah
bau”
“hehe, sampah memang bau”
Kemudian Dirna melanjutkan perjalanan nya ke rumah
dengan hati-hati dan akan memarahi Sina yang tidak menjawab diri nya dengan
keadaan bahaya.
Mereka berdua kini sudah berada di depan pagar rumah
Dirna, kemudian Cervia duluan yang memasuki Pintu pager, saat cervia berjalan,
ia sambil melihat sekeliling,Dirna berjalan menuju cervia yang sedang melihat
pintu rumah nya.
“pintu” ucap kata Cervia.
Dirna menoleh ke cervia yang sedang mengatakan Pintu,
dan kemudian ia langsung ke pintu, dan membuka pintu tersebut dengan
perlahan-lahan, saat pintu terbuka, cervia langsung masuk kerumah Dirna, dan
Dirna pun menyusul,cervia berkata.
“Gelap”
Pintu rumah tertutup oleh Dirna, saat mendengarkan
perkataan dari Cervia lagi, ia langsung menoleh lagi ke cervia, dan saat Dirna
ingin menyalakan lampu di ruang tamu, Sina berkata.
“maaf dirna soal tadi, sekarang semua rumah warga sedang
mati lampu, carilah lilin yang berada di dapur mu” kata Sina.
Dirna yang mendengarkan Sina berbicara secara
tiba-tiba, langsung mengubah padangan nya kebelakang supaya tidak ketauan
dengan Cevia.
“lain kali jangan mendadak menghilang saat keadaan
lagi rumit seperti itu, kalau kita tertangkap, gimana nasib kita.” Kata dirna.
“maaf Dirna” kata Sina.
Saat dirna membalik arah padangan nya Secara tidak
sadar Cervia hilang entah kemana dan Dirna mendadak panik.
“eh?, Cervia, kau dimana?” kata Dirna dengan
kebinggungan.
Dirna berjalan sambil mencari Cervia yang hilang
entah kemana, dan secara tiba-tiba ada suara benda yang terjatuh di dekat
dapur, Dirna langsung berjalan Menuju dapur dengan perlahan-lahan, karena lampu
tidak menyala, dirna berkata.
“Cervia?, waduh ini cervia atau tikus?, suara
jatuhan nya ko banyak sekali.”
Saat Dirna mendekati mahluk yang sedang menjatuhkan
barang, secara tiba-tiba Cervia muncul
di depan hadapan Dirna.
“Ya? Dirna.” Kata Cervia dengan mendadak mengatakan
itu di depan muka Dirna.
“AHH!!”
Dirna terjatuh saat Cervia berada di depan muka diri
nya, dan dirna mengatakan.
“kamu ngapain sih ?”
Cervia menjawab.
“maaf membuat mu terkejut, aku tadi mencari makanan,
tapi aku menemukan yang nama nya Lilin di dapur” kata Cervia dengan mengasih
tau lilin yang di pegang di sebelah kanan oleh nya.
Dirna yang melihat sebuah kotak Lilin yang dipegang
di tangan kanan nya cervia langsung mengatakan.
“Wah, terimakasih Cervia” kata Dirna dengan
tersenyum.
“ya, sama-sama”
Dirna berdiri dari terjatuh nya, dan mengambil kotak
Lilin yang di pegang cervia, kemudian mereka berdua berjalan ke ruang tamu dan
menaru lilin nya di meja ruang tamu, saat dirna membuka kotak lilin tersebut,
lilin itu hanya berisi satu saja dan itu membuat Dirna sedih yang terjadi pada
tahun ini, secara tiba-tiba Cervia.’
“dirna, aku lapar” kata cervia dengan menghadap ke
Dirna.
Dirna langsung menoleh ke Cervia yang sedang menatap
diri nya, dan perlahan-lahan Dirna menujukan senyum kepada Cervia.
“Tunggu di sofa ya cervia, nanti aku ambilkan
makanan buat kamu.”
Cervia menjawab.
“baik Dirna.”
Dirna berjalan ke dapur dan meninggalkan Cervia Di
ruang tamu, saat berjalan menuju dapur, dirna mengatakan di dalam hati nya.
“Hmm, tahun di mana ku tinggal, perasaan ku, masih
ada makanan banyak, aku penasaran makanan di tahun ini, ada atau tidak” kata
dirna di dalam hati nya.
Saat berada di dapur, Dirna langsung membuka semua yang berada
dilemari dapur, ternyata makanan yang ada di dapur sangatlah dikit, hanya ada
sedikit cemilan yang ada di dapur nya, hal itu membuat Dirna sedikit kecewa,
sedangkan Cervia, saat di tinggal Dirna, ia menoleh Kearah TV yang menyala tapi
dengan layar yang rusak, Cervia mencari remot untuk mengganti ke acara
lain, dan ia menemukan nya di bawah
meja, kemudian setelah menemukan remot Tv, Cervia langsung duduk di sofa ruang
tamu dan langsung mengganti tv rusak itu ke lain.
Setelah acara Tv rusak itu di gantikan oleh Cervia,
Acara yang ia temu adalah berita, dan saat Cervia mengganti acara lain, Yang ia
temukan lagi adalah Berita dan Berita, Cervia masih memaksa mencari chanel Tv
lain, yang ada hanyalah Berita lagi, Cervia merasa capek untuk mencari Acara
hiburan, yang ia temu hanyalah berita.
Isi berita yang Cervia nonton adalah sebuah kondisi
yang terjadi di tahun ini yang semua nya untuk tetap di rumah untuk sementara,
tapi tetap ada yang protes dengan peraturan sementara dari perintah, Cervia yang
menonton berita itu, merasa tidak tahan melihat berita itu,, tapi ia ingin
mencoba untuk mencari acara lain, Cervia pun mengambil remot yang berada di
sebelah nya dan menganti acara TV tersebut, dan akhirnya ia menemukan sebuah
kartun yang bertema kesehatan
“akhirnya ada juga film kartun” kata Cervia.
Kemudian Dirna datang dari dapur dan mengatakan
kepada Cervia.
“akhirnya nemu acara TV tentang Kartun ya?” kata
Dirna dengan tersenyum kepada Cervia.
Cervia yang sedang menonton, langsung menoleh ke
belakang dengan melihat Dirna yang membawa makanan cemilan yang dikit dari
dapur.
“iya, Dirna” kata Cervia dengan menatap Dirna.
Dirna berjalan menuju Sofa ruang tamu, dan duduk di
sebelah Cervia, kemudian Dirna menaru Cemilan di meja, Cervia hanya melihat
pergerakan Dirna saja, saat Dirna duduk di sebelah Cervia, ia menoleh ke arah
cervia dan berkata.
“Maaf Cervia, makanan di dapur hanya segini saja,
nanti ketika pemerintah boleh suruh kita keluar, aku usahakan membawa makanan
yang banyak” ucap kata dirna.
“iya Dirna, tidak apa-apa.” Kata Cervia dengan
padangan nya ke dirna.
Saat Cervia ingin mengambil makanan cemilan nya,
Dirna mengkeluarkan sesuatu dari kantong celana nya, Cervia yang melihat Dirna
yang mengkeluarkan sesuatu benda, langsung terdiam.
“oh ya cervia, ini” kata dirna dengan menujukan
benda ke cervia.
Cervia langsung melihat benda yang di pegang oleh
Dirna, dan ia bertanya.
“itu apa?” kata cervia.
Dirna langsung melihat benda yang ia pegang, dan ia
mengatakan.
“ohh kamu ga tau ya?, ini nama nya Hand sanitizer,
jadi kalau dari keluar rumah, pakai ini, biar virus yang ada di tangan kamu,
ilang bekas nya untuk sementara dikala tidak ada air dan sabun”
Cervia yang mendengarkan hal tersebut dari Dirna,
langsung menujukan kedua tangan Cervia kepada Dirna, kemudian Dirna menyeprot Hand
sanitizer tersebut kepada kedua tangan cervia,
“naahh sekarang boleh makan deh” kata Dirna dengan
tersenyum kepada cervia.
“terimakasih dirna.” Ucap kata cervia.
Cervia langsung mengambil makanan cemilan tersebut
dengan makan sambil duduk dan menonton Acara TV kartun dengan Bersama dirna
yang berada di sebelah nya yang juga sedang menonton acara TV kartun, Cervia
terus melahap dan melahap makanan Cemilan itu dan kemudian ia berhenti saat ia
melihat makanan cemilan itu
“Dirna” kata cervia yang memanggil dirna.
“Iya?”jawab dirna
“kenapa kamu ga makan Cemilan yang berada di meja?”
Dirna yang mendengar hal tersebut langsung menjawab.
“ohh, aku lagi tidak lapar ko” kata Dirna dengan
tersenyum.
Kemudian Dirna langsung mengubah padangan nya ke
Acara TV lagi, sedagkan Cervia masih menatap Dirna yang sedang menonton TV,
baru saja Dirna menonton TV lagi, secara tiba-tiba Perut dirna berbunyi, hal
itu membuat Dirna malu terhadap Cervia, Cervia yang mengetahui Suara perut
dirna yang sangat kencang, langsung bilang kepada dirna.
“Dirna, nih masih ada cemilan yang aku makan, lagi
pula aku tidak mau makan sendiri.” Kata Cervia dengan menawar makanan cemilan
nya yang berada di tangan kanan nya ke arah Dirna.
secara tiba-tiba ini merupakan pertama kali bagi
Dirna melihat Cervia tersenyum di hadapan nya, Dirna menjawab.
“Terimakasih.” Kata Dirna dengan membalas senyuman
Cervia.
Dan akhir nya mereka makan bersama kalau kondisi
mereka sedang sulit untuk melakukan hal sesuatu.
setelah mereka berdua sedang menonton TV dengan
sambil memakan cemilan, Dirna bilang kepada cervia.
“cervia, makanan nya buat nanti lagi aja ya, kita
harus menghemat makanan untuk hari berikut nya.” Kata Dirna dengan menoleh
kepada Cervia.
Cervia menajwab.
“iya dirna”
Dan mereka berdua selesai makan cemilan, Dirna
langsung melihat jam tangan nya yang berada di kanan, dan jam tersebut
menujukan sudah jam lima, saat Dirna sampai di masa depan, Dirna melangkah satu
jam, yang arti nya dirna sampai di jam empat, dan saat itu ia menyelamatkan
Cervia di kota, dan menonton TV bersama cervia dari jam setengah setengah lima
sampai setengah enam, kemudian Cervia menoleh ke arah Dirna yang melihat jam
tangan nya, dan Cervia berkata.
“Dirna aku bosen” kata Cervia dengan menatap dirna..
Sina menjawab.
“iya Dirna, kau ingin membuuat Cervia supaya tidak
bosen di rumah ya?”
“iya”
“main lah dengan tanpa benda di rumah ini, contoh
nya batu gunting kertas, main kena jadi,
main panco, pentak umpet, hanya itu yang saya tau dirna.”
“ohh begitu ya, terimakasih sina” kata Dirna di
dalam hati nya.
Perkataan Dirna dan sina yang saling berkomunikasi
di dalem hati, yang membuat Cervia binggung dengan Dirna yang hanya diam saja
dan tidak mengatakan suatu.
“baiklah kalau begitu” kata cervia.
Cervia berjalan menuju pintu rumah, Dirna langsung
menoleh ke cervia yang ingin ke depan pintu, Ia langsung bangun dari tempat
duduk nya kemudian berlari untuk menyegat Cervia keluar.
“Tunggu!!”
Cervia menoleh ke muka Dirna dengan muka lesu nya.
“kenapa?, bukankah Anak-anak bermain di luar adalah
suatu yang normal?”
Dirna terlihat grogi saat memadang cervia, Cervia
ingin melewati Dirna, tapi Ia di halangkan oleh dirna.
“Tunggu, bukankah pemerintah menyuruh kita di rumah
saja?” kata Dirna dengan grogi.
“tapi tidak selama nya kita harus mengikuti
pemerintah, aku bosen, aku pengen keluar” kata cervia dengan muka datar nya..
Dirna membatah perkataan Cervia.
“ya ini juga demi kesehatan kita juga, gimana kalau
kita bermain di rumah aja, aku ada sebuah pemainan”
Cervia hanya menatap Dirna yang terlihat gelisah.
“ba-ik-lah” Kata cervia dengan muka datar nya.
Beberapa Hari kemudian, pemerintah sudah menyuruh
semua warga untuk keluar dan beraktifitas dan juga tetap melaksanakan Prokes
untuk menghindarkan Virus yang belum diketahui, di saat itu Dirna dan Cervia
berada di ruang tamu sambil menonton TV, dan mendengarkan kabar tersebut,
Cervia menoleh ke Dirna.
“jadi kita sudah boleh bermain di luar?”
Dirna menoleh ke Cervia.
“iya, boleh kok” Kata dirna dengan tersenyum kepada
Cervia
Cervia berdiri dari kursi nya, dan berlari menuju
pintu keluar, Dirna yang melihat Cervia menuju pintu rumah, langsung
memberhentikan langkah Cervia.
“Tunggu!”
Cervia memberhentikan langkah nya dan menoleh ke
Dirna.
“kenapa lagi?”
Dirna tersenyum kepada cervia, dan menujukan Masker
kepada Cervia.
“jangan lupa masker nya” kata dirna dengan tersenyum
kepada cervia.
“Cerviaa!!”
kata dirna dengan terkejut.
Dirna bergegas memakai masker yang ia sudah siapkan
dan membawa satu masker untuk cervia, saat bergegas keluar rumah, dirna
melupakan sesuatu yang penting.
“Ya ampun Dompet ketinggalan!”
Dirna menyimpan dompet nya di Dalam kamar, dirna
bergegas menuju kamar nya dan mengambil dompet nya, saat keluar rumah, ia
menoleh Ke arah kiri, melihat Cervia yang terdiam di tengah jalan dengan
warga-warga yang sedang beraktifitas.
“Cervia!!” Dirna meneriakan Cervia.
“Hei Sina!”
“iya dirna?”
Saat Dirna berlari mengejar Cervia, warga-warga yang
tinggal di situ, melihat Dirna berlari, hal itu membuat Dirna malu-malu sendiri
untuk berbicara kepada Sina, Dirna memperlahankan suara nya untuk mengobrol
kepada Sina.
“sina, kenapa itu anak terkadang susah di atur” kata
Dirna dengan binggung.
Sina menjawab. “maksud mu Cervia?”
“ya iyalah emang siapa lagi?”
Saat Dirna mengerjar cervia, Cervia terlihat berlari
tapi seperti jalan biasa, kemudian Cervia membelok kanan.
“Cervia adalah seorang gadis yang bukan seperti umum
nya.”
Dirna terlihat binggung saat Sina mengatakan itu.
“bukan seperti umum nya?”
“iya, menurut Cervia dunia ini penuh dengan kejam
kepada dirinya, ia merasa tidak berguna, dan tidak tau hidup nya mengarah
kemana”
Dirna yang sedang berlari untuk mengejar Cervia,
merasa kasian dengan hidup nya.
“segitu burukkah, hidup gadis itu?”
Dirna melihat Bayangan dirinya saat masih kecil
bersama teman-teman nya yang hidup dengan bahagia.
“kenapa ada bayangan masa kecil ku disini?” kata
Dirna dengan kebinggungan.
Sina menjawab.
“mungkin itu adalah perasaan dirimu saja dirna.”
Saat berlari sekuat mungkin, akhir nya Dirna
menemukan Cervia yang sedang terdiam sambil melihat sebuah taman anak-anak yang
terlihat Sepi, dan permainan di taman tersebut sudah pada rusak, padangan dirna
yang awal nya melihat Cervia langsung melihat taman bermain yang pernah ia
kunjungi, saat itu muncul lagi kenangan Dirna saat kecil bersama Irfan bermain
bersama di tempat Taman bermain itu, cervia menghadap ke Dirna.
“kemana semua orang pergi? Bukan kah masa-masa anak
itu bermain di luar dibandingkan di rumah?”
“tidak hanya
di luar saja kok, mungkin anak-anak yang selalu di rumah saja, orang tua nya
sangat khawatir kepada anak-anak nya untuk masa depan nya.” Kata Dirna dengan
tersenyum.
Cervia menjawab.
“kamu khawatir kepada ku? Dirna?”
Dirna memeluk Cervia, Cervia terlihat terkejut,
dirna mengangkat Cervia.
“sudah yuk, kita ke mall sekarang” kata dirna dengan
tersenyum.
Cervia melihat Dirna tersenyum.
“Hmph, baiklah”
Dirna berjalan kembali dengan menggendong Cervia,
Cervia menoleh ke Dirna.
“Dirna”
Dirna menoleh ke cervia.
“iya?” kata Dirna.
Cervia menjawab, “turunkan aku”
Dirna tersenyum kaku, dan menjawab, “ba-baiklah”
Dirna menurunkan Cervia, saat di turunkan, tangan
cervia langsung memegang dirna, dirna terkejut saat cervia secara mendadak
memegangkan tangan dirinya.
“ayo” kaya cervia.
Dirna tersenyum, “okeh”
***
Setelah Sampai Di mall dengan Menggunakan Ojek,
Cervia menghadap ke atas mall itu dengan terlihat takjub, sedangkan dirna
membayar ongkos ojek nya, setelah sudah membayar ongkos ojek, dirna mengarahkan
melihat Cervia yang sedang takjub.
“kaya nya tuh anak baru lihat mall saja.” Kata
dirna.
‘Dirna menghampiri Cervia
“ayo masuk ayo masuk, pasti ada pemainan di sana”
kata Cervia dengan takjub nya
Cervia menarik tangan dirna, dan dirna terlihat
terkejut saat Cervia memegang tangan diri nya dengan mendadak, kemudian Cervia
menarik lengah Dirna dengan kencang.
“Eh tunggu!!” Kata Dirna.
Cervia menghadap ke Dirna yang sedang kelelahan.
“huff,huff, kenapa kau menarik ku Cervia?”
Cervia hanya melihat Dirna yang kecapean, Cervia
menjawab.
“maafkan aku, aku terlalu bersemangat”
Dirna berdiri normal lagi, dan tersenyum kepada
Cervia.
“gapapa, ayo kita ke tempat supermarket nya”
dan mereka berjalan bersama. disupermarket Dirna
melihat-lihat harga makanan dan bahan-bahan di sana, ternyata lumayan mahal
bagi dirna, saat dirna ingin menoleh ke Cervia.
“oh ya cervia, kamu.”
Saat Dirna menoleh ke cervia yang berada di sebelah
nya, Cervia menghilang entah kemana, hal itu membuat dirna panik, dirna mencari
kemana-mana untuk mencari Cervia.
“Sina, apa kau liat cervia?”
“Cervia sekarang berada di belakang kamu Dirna.”
Dirna terdiam sejenak, dan perlahan-lahan menoleh ke
belakang.
“Dirna, kenapa kamu lari-lari terburu-buru gitu?,
aku bawa cemilan banyak nih, tolong bantu aku” kata cervia dengan kebinggungan
kepada Dirna.
“cervia,
kalau kamu mau kemana-mana bilang ke aku dulu ya” kata dirna.
Cervia menoleh ke dirna.
“baik dirna”
Setelah mereka lama-lamaan di supermarket, akhir nya
mereka berdua berada di kasir untuk membayar nya, Dirna membeli makanan nya
hanya dikit, karena Cervia membeli makanan cemilan yang banyak, saat sudah
membayar, dirna membawa dorongan troli supaya gampang untuk membawa nya, saat
itu dirna melihat Cervia yang sedang terdiam melihat suatu poster, dirna
mendatangi Cervia.
“ada apa Cervia?” kata dirna yang menanyakan Kepada
cervia.
Cervia yang sedang melihat poster, perlahan-lahan
melihat Dirna, dan tangan kanan cervia menujuk kepada poster tersebut.
“aku mau eskrim yang ada di poster itu” kata cervia
dengan tampang datar.
Dirna langsung melihat poster yang Cervia tunjuk,
ternyata harga nya membuat Dirna kaget, harga nya sangat mahal dari pada eskrim
biasa ia beli yaitu eskrim monas.
“kamu, serius cervia?” kata Dirna.
Cervia mengangguk, mau tak mau Dirna harus mengikuti
apa yang Cervia mau, dan kemudian mereka berdua berjalan bersama.
“hei sina” kata dirna dengan dalam hati nya.
“Iya dirna?”
“Punya uang ga?”
Sina menjawab “tidak punya dirna.”
***
Saat berada di depan restoran nya, restoran tersebut
sangat lah ramai, dan antrian nya juga panjang, dirna menanyakan kepada petugas
yang kerja di situ.
“permisi, apakah ada kursi lagi?, bukan kah banyak
kursi ya?” kata dirna.
Penjaga itu berkata. “maaf sebenar nya pemerintah
menyuruh pada yang penjualan, yang masuk itu harus lima puluh persen, jadi
mohon di tunggu ya.”
Dirna baru mengetahui kalau ada peraturan lima puluh
persen, yang ia tau boleh semua nya masuk asalkan kursi kosong, akhirnya dirna
dan cervia nunggu di tempat duduk yang sudah di sediakan di mall itu, cervia
berkata.
“rame ya” kata cervia
Dirna menoleh ke arah Cervia. “bagaimana kalau-”
“aku menolak” kata Cervia dengan cepat.
Dan akhirnya dirna Hanya bisa terdiam saja sambil
menunggu saat nya masuk ke Restoran nya, dan saat nya sudah di panggil, akhir
nya dirna dan Cervia memasuki restoran itu, Mereka duduk di tempat restoran
itu, saat sudah duduk, sudah ada Menu di meja, dirna dan Cervia membuka menu
itu, dan ekpresi dirna langsung terkejut melihat Harga makanan yang di restoran
itu.
“Kau pasti bercanda Bukaan!?” kata dirna di dalam
hati nya.
Seketika sina mendadak menjawab. “maaf dirna, saya
tidak lagi bercanda”
Dirna terkejut karena omongan hati nya kedengar oleh
sina.
“maaf sina, aku hanya terkejut saja”
“Dirna, aku
menemukan apa yang aku mauu” kata cervia dengan menujukan eksrim yang ia mau.
Dirna terkejut karena ia lupa kalau Cervia juga tau
eskrim nya seperti apa, kemudian Dirna memanggil mba-mba untuk pesen menu nya,
saat di Tanya soal eskrim itu, ternyata pesanan yang cervia mau, ternyata sudah
habis.
“yahh habis cervia, gimana nih”
Cervia hanya bisa bermuka kosong dan tak bisa
berkata apa-apa, “ehh, cervia jangan bersedih” kata dirna dengan panik.
Saat itu secara tiba-tiba berkata kepada dirna.
“dirna, seorang anak nangis, apa yang akan kamu
lakukan?”
Dirna berpikir cara mengehentikan Cervia menangis,
Dirna melihat sekitar dan melihat Ada jualan Eskrim Monas, Dirna mengajak
Cervia untuk pergi bersama ke sana, Dirna langsung memesan eskrim monas itu.
“Kenapa harus eskrim ini?” kata cervia.
Dirna menoleh ke Cervia yang sedih nya bisa di
hentikan.
“nanti juga kamu akan tau rasa nya gimana” kata
Dirna dengan tersenyum.
“Enak!!” kata
cervia dengan gembira.
Dirna akhirnya lega melihat Cervia gembira, seketika
saat cervia memakan eskrim itu, dia terdiam dan berkata.
“apakah,aku anak yang rakus?” kata cervia dengan
muka cemburu nya.
Dirna tersenyum melihat Cervia.
“kamu tidak rakus koq”
***
Beberapa bulan kemudian, sudah banyak cerita seorang
lelaki dan adik perempuan ini, mulai dari kebersamaan, kekompakan, saling
berantem, dan saling menyayangi, di bulan desember saat cervia di ruang tamu
sambil menonton TV, sangat banyak sekali acara berita tentang virus-virus di
bulan desember, padahal waktu itu cervia sudah senang banyak Acara kartun
muncul di acara TV
“ka Dirnaa sinii” kata cervia dengan meneriaki
Dirna.
Dirna yang sedang masak di dapur langsung menoleh ke
cervia.
“iya cervia, entar aku ke sana”
Sudah banyak hari dilewatkan, yang sebelum nya
Cervia seperti pendiam, kini menjadi anak yang aktif dan ceriah, itu semua
karena Dirna yang selalu berada di sisi cervia, Dirna membawa makanan untuk
Cervia, dan cervia sangat senang makanan yang Dirna bawa yaitu Nasi Goreng.
“Yey nasi goreng!” kata cervia dengan senang.
Dan ada perubahan Untuk dirna juga, yang awal nya ga
bisa masak, ia mencoba masak untuk kehidupan nya dirumah bersama cervia, Dirna
menoleh ke acara TV yang memperlihatkan acara berita Virus.
“ohh pasti kamu mau bahas ini ya?”
Cervia yang sedang memakan makanan nya, langsung
menoleh ke dirna, dan kemudian melihat ke TV.
“ya, menurutku berita ini sangat keteraluan, seperti
menakutkan kita yang mau hiburan dan harus tetap di rumah saja, padahal mau di
luar dan di rumah tetap saja kena kalau sudah takdir nya.” Kata cervia dengan
muka datar nya.
Dirna bersenderan di sofa nya dengan melihat ke
atas.
“aku tidak tau nama virus yang ada di jaman
sekarang, meski kata kamu bilang kalau di rumah akan kena virus itu, kita hanya
bisa cukup berdoa, supaya kita bisa terselamtkan dari virus ini, aku berharap
virus ini hilang, biar kamu juga akan merasakan hidup normal seperti tahun
lalu” kata dirna.
Saat dirna berkata seperti itu, Cervia sempat
menoleh ke Dirna dan Cervia tersenyum kepada Dirna, dirna menglirik Cervia yang
sedang tersenyum kepada diri nya.
“Terimakasih kaka Dirna” kata cervia dengan
tersenyum.
Cervia mengambil remot dan mengganti acara TV, saat
mencari acara lain, Cervia menemukan Iklan yang bertema Pantai, hal itu membuat
Cervia tertarik, Dirna yang melihat ekprsi Cervia langsung berkata.
“Mau kesana?” kata dirna dengan tersenyum.
Cervia menoleh ke dirna dan mengagguk bahagia, Dirna
dan Cervia langsung bersiap-siap untuk pergi ke pantai dengan memakai Bis, bersiap
untuk pergi ke terminal, dan sedikit lama untuk menunggu bis yang mengarah ke
pantai tujuan, saat bis sudah ada di terminal, Dirna dan cervia langsung
menaiki bis itu, mereka berdua duduk bersamaan.
perjalanan menuju pantai sangatlah lama, dirna menoleh
ke Cervia yang sudah terlihat bosen.
“mau aku cerita kan tentang diriku saat aku masih
kecil?”
Cervia yang terlihat bosen, langsung menoleh ke
Dirna dengan terlihat terkejut.
“mau-mau”
Dirna menceritakan masa-masa konyol-konyol nya saat
ia masih kecil, dan membuat cervia terlihat senang, dan Dirna juga menceritakan
ajaran ia saat kecil untuk Cervia bisa mengerti, cerita Dirna membuat dirinya
sangat senang dan mengerti apa yang ia sampaikan.
Sesampai nya mereka di pantai, ternyata mereka
berdua sama-sama ketiduran di perjalanan, dan di bangunkan oleh kondektur bis.
“permisi, ini sudah sampai” kata kondektur bis
Dirna terbangun duluan, dan menoleh melihat sekitar
ternyata hanya mereka berdua yang tertinggal di bis, Dirna menoleh ke Cervia
yang sedang tertidur, dan membangunkan nya.
“hei cervia”
Perlahan-lahan mata cervia membuka nya. “ha?, ada
apa?”
“kita sudah sampai tau” kata dirna.
Dirna mengambil barang-barang nya dan barang-barang
cervia, mereka berdua keluar di bus, dan ternyata sudah malam, Dirna sudah
menyiapkan tempat penginapan yang ia sudah rencanakan, dirna dan cervia menuju
lokasi nya, saat sudah berada di depan penginapan.
“ka dirna, kok hotel nya sangat kecil?” kata cervia
dengan menoleh ke dirna.
Dirna menoleh ke cervia.
“hehe maaf, aku nyari yang penginapan yang tidak
terlalu mahal.”
Mereka berdua langsung memasuki penginapan itu,
dirna sudah memesan Kamar nya, dan mereka berdua langsung ke tempat kamar yang
dirna pesan, sesudah sampai, Cervia langsung berlari ke kasur, dan berkara.
“ayo ka dirna, kita berenang di pantai sekarang”
Dirna menjawab.
“sekarang sudah malam, waktu nya tidur dulu, besok
baru kita berenang nya”
Mereka pun bersipa-siap untuk tidur,keesokan hari
nya cervia bangun duluan dari pada Dirna.
“ka dirna, bangun-bangun”
Dirna perlahan-lahan membuka mata nya, dan melihat
Cervia.
“ayo kita ke pantai nya ka dirna, aku udah ga sabar”
Akhrinya Cervia berhasil membangunkan dirna, dan
dirna bersiap-siap memakai baju berenang pantai nya dan begitu juga cervia yang
imut memakai Baju renang yang tidak terbuka.
“yasudah, ayo kita ke pantai nya sekarang, dan
jangan lupa bawa masker”
Dan akhirya mereka berdua berjalan bersama menuju
pantai nya, sesudah sampai di pantai nya, mereka melihat hanya sedikit
pengunjungnya, tapi cervia tidak peduli, cervia langsung menarik Dirna untuk ke
air pantai nya.
“eh tunggu!”
mereka berdua tersenyum bahagia, tapi di mana Ada
pertemuan maka ada sebuah perpisahan.
Saat dirna dan cervia sudah bersenang-senang,cervia
sangat tersenyum bahagia sambil melihat pantai.
“andaikan waktu hidup ku masih panjang, aku bisa
main sepuas nya bersama ka dirna.”
Dirna menoleh ke cervia saat berkata seperti itu,
dirna sangat binggung dengan perkataan Cervia, Dirna bertanya.
“maksud mu apa?,
bukan kah kita akan selama nya bersama cervia?”
Cervia berdiri dari duduk nya, kemudian ia melangkah
ke depan kemudian berhenti.
“ka dirna, lupa ya, dengan misi kaka sebenarnya?”
Dirna berdiri dari duduk nya, dan menjawab.
“misi apa ya?”
Cervia menghadap ke Dirna, dan berkata.
“misi seorang yang mengubah dunia berantakan ini
dengan membahagiakan seorang Gadis”
Seketika dirna sangat terkejut, ia sudah lupa kalau
dirinya datang ke masa lalu yang menjelajah ke masa depan, karena dirna sangat
suka di dunia ini bersama cervia, dan begitu juga cervia, Dirna hanya bisa
terdiam dengan muka terkejut nya merasa kalau diriny tidak mau berpisah dengan
Cervia.
“tunggu dulu, aku tidak mempunyai misi yang kamu
bicarakan itu, aku hanya kebetulan dengan bertemu dengan mu.”
Cervia melangkah mendekati Dirna, kemudian tangan
cervia menaru di Tubuh dirna.
“jangan berbohong ka dirna, keluarlah Sina”
Secara tiba-tiba Sina keluar dari tubuh dirna, dan
membuat dirna terkejut, Cervia menjelaskan dari awal sebelum ia bertemu dengan
dirna, Cervia bukan Manusia biasa, Cervia terlahir bukan dari kedua orangtua,
melainkan sosok negative dari manusia, Kesalahan Manusia adalah dirinya yang
membuat Sebuah Virus, karena dunia ini sudah tidak sehat sifat manusia di masa
ini mulai dari depresi,nafsu,serakah,rakus,kesedihan, semua nya berada di
Cervia, hal itulah yang membuat Cervia tercipta, Dirna hanya bisa Terdiam
dengan ekpresi kaget nya.
“tidak mungkin” kata dirna.
Cervia melanjutkan Cerita nya kalau dirinya lah yang
menciptakan yang bernama sina untuk mencari penyelamat dari masa dunia ini,
dimana dunia yang gelap ini menjadi cahaya karena orang tersebut dengan membuat
bahagiakan seorang anak perempuan yang bernama Cervia.
Dirna perlahan-lahan mengluarkan air mata nya,
Cervia bisa hanya tersenyum kepada dirna.
“jangan bersedih ka dirna, kamu sudah berhasil
dengan misi mu” kata cervia dengan tersenyum.
Perlahan-lahan Cervia seketika terbang, dan dirna
terkejut melihat cervia pelahan-lahan terbang.
“ka dirna, di sebuah kota Secara
Tiba Dilahirkan dari keburukan Dan bumi menjadi Berantakan, Gadis itu
menginginkan”
Dirna berkata.
“Tunggu Cervia!!” kata dirna dengan panik.
Padangan cervia melihat dirna, kemudian
perlahan-lahan menutupkan mata nya, Cervia yang awal nya mempunyai arwah Hijau,
kini menjadi Warna putih, seluruh tubuh nya menjadi warna putih
“kebahagiaan” kata cervia.
Kemudian Cervia berubah menjadi Cahaya yang sangat
terang, dirna menutupi mata nya dengan tangan nya, saat membuka mata nya lagi,
terlihat gelap, tapi saat ia mengangkat kepala nya, ternyata dia ada di
perpustakaan, dan Dirna melihat jam di perpustakaan, ternyata masih jam pulang
sekolah, saat ia mengarahkan ke meja, buku yang berjudul 19 sudah tidak ada,
Dirna segera menaru buku-buku yang sebelum nya ia ambil kemudian ia keluar dari
perpustakaan, dan langsung pulang.
Setelah hari ke esok nya, ia bertemu irfan di
sekolah, saat itu irfan kebetulan ingin memberitau kepada dirna ada seorang
Gadis yang sangat cantik dah hanya beda usia satu tahun, tapi saat dirna
menanyakan siapa namanya, irfan masih belum tau siapa nama murid tersebut.
Saat sedang berjalan ke kelas, Dirna tidak sengaja
melewatkan seorang gadis yang seperti nya
ia kenal, gadis itu sangat mirip dengan gadis yang ia pernah temu di Sebuah
gang, Dirna menoleh ke belakang, dan begitu Juga Gadis itu, Dirna hanya terdiam
terkejut saat melihat sosok gadis itu, dan gadis itu tersenyum melihat dirna.
“Halo ka Dirna, nanti pulang sekolah beliin eskrim
Monas ya!” kata Gadis itu dengan tersenyum.
Dirna menjawab dengan kaget, “Cerrviaa????!”
-TAMAT-
Cerpen by Rifqi Naufal sutikno
Instagram : @rifqi_3001
Terimakasih sudah membaca karya Asli saya, tunggulah karya saya selanjut nya di Blog ini :)
(kumohon sebagai pembaca yang saya hormati, tolong jangan menjeplak cerita saya, saya yakin bikinan diri kita sendiri lebih bagus dari pada menjeplak, Karena menjeplak itu sangat kejam.)
Za Warudo!
BalasHapusNgape Jojo dah :v
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHaha thks (which country do you live in? This is Indonesian, how do you understand?)
Hapus