Hasira Volume 1 chapter 1 - light novel (novel ringan) indonesia

Si pemales Hasta Lesmana



  

Ini adalah cerita masa sekolah seorang siswa SMP yang sedang berjalan menuju suatu tempat yang membuat diri nya membosankan, kenapa membosankan?, Yap karena suatu hal yang membuat murid yang sedang berjalan menuju sekolah sangat membosankan , yang  guru biasa nya mengeluarkan Tugas dan tugas yang pasti nya terakhir akhir pasti tugas, kenapa pandemi cepat selesai ?, apakah tidak bisa lebih lama lagi, padahal lebih suka di rumah karena rumah itu adalah istana, tetapi terkadang banyak murid yang bosen di rumah dan stress  di rumah melainkan gara gara guru yang mengasih tugas banyak atau apalah yang membuat mereka sudah tidak betah lagi di rumah.

Yaaa kalau diriku rajin melakukan meeting saat darling kelas, tapi yang ada diriku hanya lebih penting rebahan di bading ilmu yang susah di pelajari, orang lain sudah kangen dengan sekolah mereka masing-masing sedangkan diri ku hanya ingin tetap di rumah dan tidak ada kerjaan sama sekali, apa ini cuma gara gara diriku yang tukang malas? Yang sering di rumah saja?.

 Hai...nama ku adalah hasta lesmana, aku berumur 15 dan sekarang sudah SMP kelas delapan, aku tidak tau SMA ku akan di mana, di rumah ku hanya diriku dan adik ku  saja yang tinggal di rumah, orang tua ku sudah tiada saat aku masih SD kelas 6, kaka ku sekolah semacam elit dan itu menerutku aneh saja karena murid murid sekolah yang berada di sana akan tinggal di sana sampai lulus, lalu dengan diri ku sendiri sekolah di tempat biasa karena sebelum Orang tua ku tiada beliau sudah merencanakan sekolah aku dan adik ku saat SMP entar.

Lampu lalu lintas menjadi warna merah yang mengartikan kendaraan motor dan mobil berhenti, dan sebagai perjalan kaki saat nya melewati zebra cross, Hasta melewai zebra cross dengan keramaian warga.



 setelah sudah melewati zebra cross Kemudian notifikasi dari hp hasta berbunyi dari kantong celana, kemudian ia mengambil dari kantong celana nya, saat hasta melihat nya ternyata, itu adalah pesan dari Kaka nya.

"Hasta, sekarang Kaka udh di kelas, lalu aku ketemu saudara Kaka mu"

Kemudian hasta hanya bisa mengkeluarkan ekpresi lesu seperti biasa nya, kemudian  ia menebak siapa dia, kemudian hasta membales chat.

"Pasti si Kaka VN"

Chat Kaka nya membales perkataan hasta.

"Lah ko tau?"

Kemudian hasta membales chat nya.

"Aku hanya ngasal"

"Dasar kamu hasta, suka bikin kaka kaget aja hehehe"

Kemudian hasta memberitahu kepada kaka nya kalau diri nya berada di perjalanan menuju sekolah nya.

“ka, aku ada di perjalanan menuju sekolah”

“HA!?, TUMBENAN?, KAMU AMA SIAPA KE SEKOLAH?”

Hasta terdiam saat ia melihat Tulisan pesan tersebut dari kaka nya, kemudian jari nya mengetik pesan lagi.

“ko kaka sampai kaget gitu, aku cuma sendiri, dan itu juga di suruh adik untuk berangkat sekolah”

“ohh adik”

“bilang ya Hasta ke dia, ada salam dari kaka Nina, kaka yang tercinta kepada adik adik nya”
“iya kakang”

“eh?, kau bilang-“

Hasta langsung mematikan HP chat nya kemudian berlanjut perjalanannya ke sekolah dengan muka lesu, pas ia berada di perjalanan menuju ke sekolah,Hasta ingin melewati sebuah gang dan ternyata sebuah jalan tikus untuk pergi ke sekolah nya, saat melewati jalan tikus ia melihat ada seorang yang jualan buku.

"Ayo Bu, pak, Ade Ade beli buku nya mumpung lagi ada diskon" kata Abang jualan itu.

Padahal jalan yang dipilih Hasta agak lumayan sepi untuk dilewati orang,Kemudian hasta melewati orang yang jualan itu, kemudian.

"Dek mau beli?"

Kemudian hasta menglirik Abang jualan buku tersebut, kemudian Abang jualan buku itu tiba tiba terdiam dan sambil menatap Hasta yang sedang menatap diri nya.

"Ternyata Abang masih muda ya" kata hasta sambil menatap abang tukang jualan buku tersebut

Abang tukang jualan buku itu terkejut saat mendengar perkataan dari hasta Lesmana.

"Mmmm iya, kenapa ya?"

"Tidak"

Kemudian hasta berjalan kembali tetapi.

"Tunggu....maukah kau membeli buku ini?"

"Tidak" kata hasta Lesmana

Seketika lelaki itu bermuka sedih.

"Ada apa ya, apakah buku bikinan ku masih bagus ya, tapi kenapa ada seorang pun yang tak mau membeli buku bikinan saya sendiri?"

Kemudian hasta membales perkataan nya tersebut

"mungkin menurut aku, kau kekurangan sesuatu"

"Apa itu dek?"

Kemudian hasta memakai otak nya lagi, yang padahal ia tidak mau selalu menjadi orang yang selalu pemikir, kemudian tiba tiba, di daerah sekitar Hasta menjadi warna biru terang karena itu hanyalah sebuah hayalan Hasta seperti seseorang yang sangat kuat untuk berpikir,

"Oh jadi gini,kau penjualan baru ya?"

"Iya dek,baru aja abang jualan kemarin"

"kau mempunyai sahabat kan?"

"Punya"

"Suruh temen temen abang untuk promosi buku abang ke sahabat lain gitu"

"Ohh terus apa lagi?"

“Cari tempat bagus untuk jualan, jangan kau tempatkan jalan yang sepi, dan kau bikin sebuah promosi di aplikasi dan kertas promosi yang biasa Taruh di tiang listrik dan promosikan ke sahabat yang suka buku."

Dan orang itu terkejut dengan perkataan hasta karena dia adalah penjualan baru atau pemula.

Kemudian hasta melanjutkan perjalanan nya ke sekolahan nya, kemudian abang itu keluar dari tempat berdagang nya dan ia berkata,

"Nama mu siapa dek?"

Kemudian hasta menoleh ke belakang dengan muka lesu.

"Hasta Lesmana"

Kemudian Abang penjualan buku itu mengatakan.

"Nama ku Mas Andi, salam kenal ya" kata mas Andi dengan tersenyum bahagia.

Kemudian hasta yang melihat mas Andi tersenyum, ia tidak tau kenapa selalu bergerak sendiri, yang padahal ia selalu cuek kepada orang lain siapa pun itu, dan tiba tiba Hasta mengingat  kata-kata yang ia pernah dengar sebelum nya.

"Kaka bantu orang lain ya kalau mereka ada masalah." 

"Ade, kamu akan selalu berguna, kalau kau selalu menjadi anak yang baik"

"Nak banggakan orang tua ya"

"Jadilah anak yang baik dan selalu hormat ya hasta lemana"

Entah kenapa ia mengingat kata kata dari keluarga nya, tapi menurut hasta itu adalah omongan, tidak beguna saja, kecuali adik nya yang selalu dipercaya oleh diri nya.

Hasta memang tidak tertarik soal membantu seseorang, yang malahan itu adalah sebuah alat dari orang yang menyuruh bantu nya,hasta tidak memiliki masa depan, hasta tidak memiliki cita cita, hasta tidak tau apa yang dimaksud kan impian itu.

"Apakah seseorang akan tau masa depan mereka diri sendiri, apakah mereka tau apa yang mereka akan lakukan di masa depan entar?" Kata hasta di dalam hati.

***

Dan kemudian hasta melanjutkan perjalanan nya ke sekolah, Lalu  hasta sudah berada di tempat depan pager sekolah nya, ia melangkah untuk memasuki sekolah.

ia melihat murid-murid yang bahagia dengan teman teman nya, melainkan mereka sudah lama bertemu selama pandemi hanya bisa mengetik pesan di Smartphone

lalu seketika  hasta tarik nafas dan membuang nya, lalu ia berkata dalam hati.

“kenapa mereka sangat bahagia ya, padahal ini hanya sebuah reunian Selama pandemi" Ucap kata hasta.

Dan kemudian hasta berjalan menuju kelas nya, yaitu kelas 8-5, yang berada di lantai tiga, kemudian  Hasta berjalan menuju sekolah SMP karena di sekolah nya ada sekolah SD sampai SMA, Gedung SMP nya berada di sebelah kanan lapangan besar, kemudian saat hasta berada di depan gedung SMP ia melangkah seperti seseorang yang baru saja menginjak sekolah itu.

Hasta berjalan seperti biasa, tapi ada seorang guru yang menyapa Hasta yang sedang berjalan.

“eh Hasta tumbenan sekali kamu datang jam segini,oh ya senang ga masuk sekolah seperti normal lagi”

Hasta menoleh saat ia di sapa oleh guru yang menyapa dirinya, kemudian Hasta menjawab.

“membosankan” kata Hasta dengan ekpresi lesu.

Kemudian Hasta menoleh balik dan melanjutkan jalan nya menuju kelas, kemudian guru yang tadi menyapa Hasta sangat kebingungan.

“kenapa ya tuh anak”

Kemudian ada hal yang hasta tidak suka, seperti hal paling beban untuk bersantai, yaitu.

"kenapa harus lantai 3?" kata hasta dengan lesu.

Hasta berusaha untuk menaikan tangga tersebut dengan tenaga nya, tetapi dia sudah kelelahan dan ingin beristirahat, yang padahal ia baru melangkah 5 tangga saja, ia sudah mengeluh, tapi ia lakukan kalau ia ngeluh seperti biasa, dan percuma saja tidak akan sampai tujuan ke kelas hasta kalau berdiam sendiri.

Sekian lama ia beristirahat untuk sementara, hanya setengah ia menaiki sebuah tangga yang padahal masih ada satu lagi untuk ke lantai tiga kelas nya Hasta, kemudian ia duduk di tangga,kemudian ia menghadap ke kanan ia melihat gambar Presiden pertama indonesia yaitu Soekarno dan wakil presiden yaitu moh.hatta, presiden pertama dan wakil presiden yang memiliki semangat tinggi, sedangkan Hasta sendiri diri nya hanya anak yang lemas dan lesu.

“Bisahkah aku menjadi seseorang seperti dia?”.

Kemudian Hasta mengubah padangan nya ke depan  dan hasta melihat seseorang yang mempunyai Sahabat yang  tersenyum bahagia dan banyak pergaulan nya, berbeda dengan hasta, setiap hari ia hanya sendirian, karena ia membenci kerumunan dan pergaulan karena mereka semua adalah palsu di padangan Hasta.

"Pergaulan itu membikin aku menguras tenaga yang terbuang sia sia dan hanya palsu yang nama nya pergaulan, palsu sahabat nya, palsu sejati nya." Kata hasta.

Kemudian lelaki yang berada di bawah tangga bersama teman teman nya, ia menaiki tangga, dan mereka melewati hasta yang sedang istirahat di sebelah tangga tersebut.

"Aku sangat membenci sebuah pergaulan" kata hasta di dalam hati.

Akhir nya hasta berhasil berada di lantai 3, untuk sementara hasta tiduran untuk mengisi tenaga nya lagi, pas sudah puas untuk tiduran ia langsung berdiri dengan perlahan lahan, kemudian Hasta langsung berjalan menuju kelas nya.

Ternyata sangat melelahkan menaiki tangga lantai tiga, padahal hal ini adalah hal normal bagi manusia yang normal, apakah aku normal?, ha ha ha jangan berharap aku adalah anak normal, yang ku inginkan adalah secepat nya pulang ke rumah dan bertemu adik ku.

Kemudian ia sampai di depan kelas nya yaitu 8-5, Hasta membuka pintu kelas dengan perlahan-lahan dan kemudian hasta melihat seorang murid perempuan berhijab yang berada di kursi di dekat kaca tapi sebelah nya lagi.

Hasta yang baru saja membuka pintu membuat suara pintu itu sangat jelas di dengar, saat Hasta baru mau masuk arahan mata nya langsung menatap Murid perempuan hijab itu yang sedang duduk di kursi yang berada di sebelah nya lagi di pojok  kanan yang hampir mendekati kaca, sedangkan perempuan itu juga melihat kehadiran hasta juga, kemudian Hasta menglirik ke arah kursi yang berada di sebelah Murid perempuan itu, sebenar nya Hasta mengincar kursi yang berada di belakang dan di sebelah kaca, lalu seketika cewe ini tiba tiba malu terhadap kehadiran hasta, lalu hasta kebinggungan karena cewe itu seperti ekpresi malu, kemudian Hasta berjalan ke kursi yang ia ingin duduki dengan  melihat kiri dan kanan ternyata hanya diri nya dan cewe itu.

lalu kemudian hasta mengatakan kepada cewe itu.

“kalau kau ingin bicara sesuatu maka kata kan saja kepada ku.” kata hasta Dengan bermuka lesu.

“t-tidak apa apa kok, aku tidak ada niat untuk menanyakan itu.so-al-nya.” ucap kata cewe itu dengan tersenyum malu sambil menglirik mata nya ke kanan.

Lalu hasta mengkeluarkan wajah kebinggungan  kepada cewe ini, lalu hasta berkata.

“kau sekelas dengan ku ya?, yap seperti nya itu yang kau nanyakan kepadaku” ucap kata hasta.

Lalu kemudian cewe ini terkejut dengan perkataan hasta ini, lalu ia menjawab.

“lah,kok bisa tau kalau aku mengatakan itu?.” ucap kata cewe tersebut.

Lalu hasta menjawab.

“aku ngasal.”

Lalu hasta langsung ke tempat kursi meja nya yang sebelah perempuan berhijab tersebut dan lokasi nya di belakang deket jendela, lalu seketika hasta melimpat tangan di meja nya kemudian kepala ia langsung ke meja lalu tiduran dan dengan cepat mata Hasta lagsung ditutupi,baru saja beberapa detik  seketika Hasta perlahan lahan membuka mata nya dan dia  melihatin cewe itu lagi dan yang tadi cewe itu melihat Hasta kemudian ia mengubah padangan nya ke arah lain,ternyata cewe itu masih saja melihat hasta.

Lalu kemudian hasta langsung menutup kan mata nya lagi, Lalu seketika cewe yang di sebelah hasta menanyakan sesuatu.

“boleh kah aku bertanya kepada mu?.” ucap kata cewe tersebut dengan malu

"Silakan saja"

"kamu,lelaki,atau perempuan?."

Lalu seketika hasta menjawab

“aku muak dengan pertanyaan itu” ucap kata hasta.

Lalu seketika cewe ini terkejut lalu ia berkata

“eeeehhh Maafkan ku, maafkan ku sudah menanyakan yang nggak nggak” ucap kata cewe ini dengan termalu malu.

Lalu seketika hasta menjawab

“jawaban nya panjang aku mager kasih tau cerita konyol ini, tapi akan ku kasih tau yang mudah di pahami” ucap kata hasta.

Memang sebelum nya seketika hasta baru masuk SMP ia selalu di tanyakan cewe atau laki, temen temen nya mengira ia adalah cewe tomboi, atau cewe yang mengingkuti gaya laki, tapi yang benar adalah ia laki laki. 

Hasta selalu di jauhkan teman teman karena ia tak berguna sama sekali pas tugas kerjasama. Tapi tidak apa apa soal nya ia masih ada orang yang masih deket sama dia, Hasta memang tidak peduli dengan seseorang, yang ia berbicarakan yaitu adik dia, merekah hanyalah banyak omong saja, dan mereka hanyalah teman palsu yang dimana kita sudah menolong kepada dia, tapi mereka tidak menolong dirinya, Hasta seperti sebuah boneka yang mudah untuk digunakan, karena itu dia membenci pergaulan.

"Ha?, Siapa kamu?, Dasar menjijikkan"

Hasta di jauhkan dari temen temen nya semejak SD, memang ya, kesahalan ku adalah menganggap semua orang itu baik, bermuka baik tetapi berhati Kejam, itulah teman Palsu.

Lalu seketika wanita itu berdiri dari kursi nya dan berjalan ke arah meja depan Hasta,kemudian Hasta mendengar suara langkah nya lalu hasta mengangkat kepala dan membuka mata nya perlahan lahan menghadap kedepan dan melihat gadis tersebut dengan muka sangat dekat dengan dirinya, hasta terkejut karena muka cewe itu kedekatan dengan nya.

“na-nama ku Haira Hirana!, umur ku 14 salam kenal dan ka-mu?” ucap kata haira ini.

"Hasta Lesmana, umur 15,salam kenal " kata hasta dengan terkejut

Lalu tiba tiba haira terkejut karena jarak muka diri nya terlalu deket muka nya dengan hasta, lalu seketika ia bilang.

“Ma-ma-MAAF!!” ucap kata haira dengan menampol hasta.

Hasta terjatuh dari kursi nya, kemudian hasta berkata

"kenapa aku harus bersama ini gadis?” ucap kata hasta dengan dalam hati.

hasta terjatuh dengan kursi nya, lalu ia tergeletak di lantai dengan muka di berhadap ke lantai, lalu seketika haira bilang.

“KYAAAHH!!, MAAFKAN KU HASTAA!!!” ucap kata haira dengan panik.

Lalu seketika hasta berkata kepada haira.

“kalau aku ingin memaafkan mu tolong bantu aku untuk diriku balik  lagi ke kursi ku sekarang” ucap kata  hasta dengan berhadapan dengan  lantai.

Lalu haira menjawab.

“ba-baiklah Hasta” ucap kata haira dengan panik.

Lalu haira membangunkan hasta dengan perlahan, pas haira mengangkat hasta ,dia berpikir dan ia berkata dalam hati.

“perasaan kalau lelaki di tampol cewe nggak sampai terjatuh dah,tapi kenapa ini orang sampai jatuh ya, dan kenapa INI ORANG SANGAT MUDAH DI ANGKAT!!??” ucap kata haira di dalam hati.

Lalu kemudian hasta mengkeluarkan wajah kebingguan, dan ia menatap langsung ke arah haira, lalu seketika haira tidak bisa berkata apa-apa dan panik, kemudian hasta bertanya.

“kenapa kamu orang nya pemaluan?” ucap kata hasta sambil melihat ke arah haira.

Lalu seketika haira terkejut, lalu ia mengatakan

“ma-maksud mu?"

Lalu tiba tiba ada seorang tiga murid cewe yang baru saja masuk ke kelas 8-5, dan salah satu murid perempuan ini bilang

“cie-cie berduaan tuh” perempuan itu bilang kepada Haira yang sedang mengangkat hasta.

Lalu seketika hasta bilang dalam hati

“oh tidak perasaanku tidak enak” ucap kata hasta dalam hati

Lalu seketika muka nya haira kebinggungan melihat cewe yang baru saja datang, lalu ia tersenyum dan bilang.

“seperti nya kamu salah paham” ucap kata  haira dengan tersenyum.

Dan kemudian Haira berteriak.

"Aaahhhhhhhhh!!!!!!" berlari nya haira ke keluar kelas dan ia merengek sedih.

Lalu seketika hasta terjatuh lagi ke lantai dengan muka ke lantai,  lalu hasta berkata.

“aduh kenapa aku jatuh lagi?” ucap kata hasta  sambil berhadapan dengan lantai lagi.

Lalu hasta seketika bangun  sendiri dengan terpaksa, padahal ia tak mau abiskan energi lagi, lalu seketika hasta berjalan menuju  pintu kelas dengan santai, cewe kedua itu langsung berjalan seperti biasa lagi tetapi ada salah satu wanita berkacamata yang terkejut melihat Hasta,kemudian ia menoleh ke Arah Hasta,  saat hasta melewatkan diri nya.

“Hasta?”

Hasta yang sudah melewati gadis kacamata itu terdiam seketika, dan tidak sama sekali menoleh.

“oh,kaka,selamat pagi”

“selamat pagi juga”

“ka muti” ucap kata hasta.

“ya?”

Hasta menoleh kebelakang kepada gadis kacamata itu dan berkata.

“Lanjutkan pergaulan nya lagi ka muti”

Seketika kondisi tatapan Hasta kepada gadis kacamata tersebut langsung terdiam seketika, kemudian gadis kacamata itu menjawab.

“baiklah Hasta, semoga kau selalu bangun pada jam segini lagi”

Kemudian gadis kacamata itu meninggalkan Hasta, sedangkan hasta masih melihat Gadis kacamata itu berlari menuju kedua sahabat nya.

“huff”

kemudian hasta langsung menghadap kebelakang dan menemukan jijak kaki bekas Haira, kalau ia pikir pikir haira tidak akan lari ke kanan karena di sebelah ruangan kelas Hasta pasti sudah ada tembok di tingkat ini, kemudian ia terkejut ada Diding yang ia lihat seperti gambar orang yang merusak gedung tersebut.

yang kemungkinan hasta,haira melarikan diri ke kiri ternyata ia menerobos ke gedung itu dan ia terjatuh, lalu hasta melihat semacem jijak kaki sepatu nya haira yang agak kotor lalu hasta bilang.

“hm kaya nya ini adalah efek sepatu ia terkena sesuatu, klo diliat adalah tanah tpi nggak mungkin kan kalau dia main tanah” ucap kata hasta

Lalu hasta mikir klo haira sepanik gitu pasti ia akan cari tempat yang agak susah di cari.

“kemungkinan aku harus buru buru, kalau bel masuk masih lama, aku tidak boleh diem kan nih anak satu, kemungkinan ia akan merasa bersalah, padahal ini bukan salah nya.” Ucap kata hasta.

Lalu seketika hasta mencari tempat tempat sepi di sekolah ini yang jarang seseorang datangi, tetapi hasta dari tadi tak menemukan haira, lalu hasta mengingat tempat penyendirian yang biasa hasta tempatkan untuk penyendiri, karena ada pandemi ia lupa kalau ia punya tempat penyendirian, yaitu tanah luas dengan rumput yang terlihat hijau nya dan ada hanya satu pohon di tepat itu, tempat tersebut sebenar nya di luar sekolah dan hanya di belakang sekolah saja, dan itu kebiasaan hasta untuk bersantai, lalu hasta ketempat lokasi tersebut.

Seketika hasta melihat haira di depan pohon tersebut, lalu hasta mendekati pohon tersebut secara perlahan lahan, lalu ia mendengarkan perkataan perkataan haira tersebut yang sedang seperti sedih.

“kenapa ya aku selalu panik dan ragu-ragu di hadapan orang, padahal diriku sendiri ini ingin bergaul dengan mereka, lalu aku ingin bahagia dengan mereka, lagian aku tidak jago yang nama nya bergaul dengan bener dengan mereka,palingan laki itu udh membenci diriku yang pemalu ini” ucap kata haira dengan rasa bersalah dan ekspresi sedih.

Kemudian Haira mengingatkan saat dirinya mendekati muka Hasta dengan terlalu dekat, hal itu membuat Haira malu-malu sendiri dan merasa bersalah.

“Hueee lagian kenapa sih aku kaya gitu, kenapa ya sama diriku sendiri, padahal aku hanya ingin bergaul dan merasakan kebahagiaan bersama teman tapi malah begini”

Lalu kemudian.

“seseorang akan bisa bergaul kalau diri kita ini berusaha untuk bergambung dengan mereka” ucap kata hasta dari belakang  pohon tersebut dan menampilkan sendiri.

Lalu kemudian  haira terkejut dengan kehadiran hasta, lalu haira berkata.

“kamu,kamu mendengarkan omongan tadi aku yaaa!?” ucap kata haira dengan rasa malu nya.

Lalu kemudian hasta menjawab.

“ya begitulah, lagi pula seseorang yang ingin bergaul tapi karena rasa malu nya, orang itu tidak akan mengetahuimu siapa dirimu sebenar nya” ucap kata hasta.

Lalu haira bertanya.

“jadi aku harus bagaimana biar aku bergaul dengan mereka hasta?” ucap kata haira kepada hasta.

Lalu seketika hasta menetup mata nya dan tarik nafas lalu buang, dan hasta mengucapkan kepada haira

“hanya satu,bergaulah dengan percaya pada dirimu sendiri” ucap kata hasta .

Lalu seketika, haira melihat hasta terlihat sisi keren dengan perkataan itu, ia merasakan seperti ia ingin deket dengan hasta untuk menjadi sahabat pertama nya yang bisa akrab seperti masa kecil nya yang pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang berhasil membuat dirinya akrab dengan nya, tapi Haira sudah tidak pernah bertemu dengan dirinya lagi,lalu kemudian hasta berkata.

“ayo balik ke kelas dan hentikan sedih mu itu”

Lalu kemudian hasta perlahan lahan berbalik arah dan sedikit berjalan, lalu kemudian haira memegang tangan nya hasta lalu haira mengatakan.

“bo-boleh kah kau membantu ku” ucap kata haira dengan malu kepada hasta dengan menuduk kebawah.

Hasta yang di pegang oleh Haira langsung terkejut, kemudian Hasta menoleh ke Arah haira yang sedang murung yang menghadap ke bawah, kemudian hasta tarik nafas lalu membuang nya, dan hasta berkata.

“jangan terlihat murung seperti itu, emang apa bagus nya muka murung itu?, aku lebih suka melihat kebahagiaan seseorang  dari pada muka murung seperti itu” ucap kata hasta.

Inti nya hasta tidak mau Haira bermuka murung seperti itu, dan hasta memegang kepala Haira dan ia mengelus Elus kerudung nya yang kotor.

Lalu kemudian haira perlahan lahan mengangkat kepala diri nya, lalu haira sekali lagi berkata.

“Jadilah Sahabat ku!! Aku akan berusaha untuk menjadi terbaik sebagai sahabat, dan boleh kah kah kau membantuku hasta lesmana, aku butuh batuan mu aku mohon" ucap kata haira dengan tersenyum..

Lalu kemudian hasta terkejut dengan senyum nya yang manis kalau di lihat, dan mata yang berwarna pink, lalu kemudian hasta mengasih tau kalau.

“senyum mu dan mata mu bagus juga kalau di lihat” ucap kata hasta kepada haira.

Lalu kemudian haira pipi nya berwarna merah dan malu, lalu ia berkata.

“te-terimakasih,yang berwarna biru  itu juga sangat bagus” ucap kata haira kepada hasta.

Lalu hasta menjawab 

“maksud mu mata ku?”

“ehh?, maksud ku cuaca yang warna biru ini bagus ko” kata Haira sambil menghadap ke atas.

Hasta hanya bisa terdiam sambil melihat Haira yang sedang melihat awan-awan.

“baiklah kita langsung ke kelas saja, sebaik nya aku di depan dan kamu di belakang, karena aku sahabat lelaki yang selalu melindungi yang berada di belakang” ucap kata hasta.

Dan haira berkata juga.

“Bukan berarti sahabat kalau kita saling bantu dan saling melindungi” ucap kata haira dengan tersenyum ke arah hasta.

Lalu hasta melihat  haira sekali lagi tersenyum di depan mata nya, Hasta hanya bisa mengkeluarkan ekpresi terkejut sederhana nya, dan lagi-lagi Hasta melakukan tarik nafas lagi lalu membuang nya, lalu kemudian ia langsung ke mengarah kepala nya ke depan, lalu ia berkata dalam hati.

“dugaan ku benar, dari pertama kali masuk sekolah, ia sudah ingin memperkenal diri nya kepadaku, karena ia ingin menjadi sahabat ku dan minta bantuan untuk beranikan diri untuk bergaul dengan  seseorang, tapi dengan cara nya bergaul ia sangat ragu dan Malu, aku akan membentulkan nya, sepertinya ia ingin meminta bantuanku biar ia bisa bergaul dengan seseorang yang berada di sekolah ini, semoga aku berhasil mewujudkan nya, dan  kenapa harus aku untuk mewujudkan nya?.”

---------------------------------------------

penulis by Rifqi Naufal Sutikno

instagram : @rifqi_3001

Youtube : Rifqi Ajalah

Twitter : @RifqiSutikno

Cerita ini asli Dari Rifqi Naufal Sutikno

jangan lupa berkujung ke inrifsyad.blogspot.com (Studio IMAGINATION)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Putri dan Pangeran Hantu

19 (Cerpen by rifqi naufal sutikno)